Komjen Dedi Prasetyo dan Komjen Suyudi Ario Seto, Mencuat Jadi Calon Kapolri

  • Bagikan
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo dan Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto.

KATARAKJAT.CO.ID, JAKARTA — Isu pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kian santer. Presiden Prabowo Subianto disebut-sebut telah mengirim surat presiden (Surpres) ke DPR RI.

Dua nama perwira tinggi Polri muncul sebagai calon kuat pengganti. Masing-masing Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo dan Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto.

Selain rekam jejak dan kedekatan politik, publik juga menyoroti harta kekayaan kedua jenderal bintang tiga ini. Mari kita intip harta dua jenderal tersebut.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dedi Prasetyo tercatat memiliki kekayaan senilai Rp11.172.500.000 atau lebih dari Rp11,1 miliar.

Mayoritas harta Dedi berupa tanah dan bangunan dengan nilai total sekitar Rp8,65 miliar yang tersebar di Madiun, Tangerang Selatan, Surabaya, hingga Palangkaraya.

Selain itu, ia juga melaporkan kepemilikan kendaraan senilai Rp977,5 juta, di antaranya Toyota Land Cruiser, Mitsubishi Pajero, dan Honda CR-V. Laporan terakhir disampaikan pada 27 Maret 2025 untuk periode 2024.

Sementara itu, Komjen Suyudi Ario Seto yang kini menjabat Kepala BNN tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp9.816.246.500 atau lebih dari Rp9,8 miliar.

Berdasarkan LHKPN periode 2023, kekayaan Suyudi juga didominasi aset tanah dan bangunan dengan nilai lebih dari Rp8,8 miliar. Ia juga memiliki beberapa kendaraan pribadi.

Keduanya sama-sama dikenal berpengalaman di bidang reserse. Dedi adalah lulusan Akpol 1990 dan kini menjabat Wakapolri sejak 5 Agustus 2025.

Sedangkan Suyudi, lulusan Akpol 1994 asal Pandeglang, Banten, kariernya menanjak pesat hingga dipercaya memimpin BNN sejak Agustus 2025.

Nama Dedi kerap disebut sebagai sosok paling dekat dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Sementara Suyudi dikenal dekat dengan lingkaran politik Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Kini publik menunggu langkah politik Presiden Prabowo Subianto untuk menentukan pilihan. Kabarnya, pergantian Kapolri akan dilakukan Oktober mendatang.

Istana Membatah
Istana Negara akhirnya buka suara soal isu pergantian Kapolri yang belakangan ramai beredar.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak mengirimkan surat presiden (surpres) pergantian Kapolri kepada DPR.

“Berkenaan dengan surpres pergantian kapolri ke DPR, itu tidak benar. Belum ada surpres yang dikirim ke DPR, sebagaimana juga sudah disampaikan pimpinan DPR,” kata Prasetyo, Sabtu (13/9).

Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa Presiden Prabowo telah menandatangani surpres dan mengirimkannya ke DPR untuk memilih pengganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Beberapa nama jenderal bintang tiga pun disebut-sebut bakal masuk bursa suksesi.
Namun, klarifikasi Istana sekaligus menegaskan bahwa Sigit masih memegang penuh jabatannya.

Bahkan, masa tugas Kapolri saat ini masih cukup panjang hingga usia pensiun.
Kemarin (12/9), Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih menjalankan tugasnya dengan memimpin langsung upacara kenaikan pangkat 27 perwira tinggi (pati) Polri di Rupattama Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Dua nama yang ikut naik pangkat menjadi Komisaris Jenderal (Komjen) adalah Karyoto, mantan Kapolda Metro Jaya, serta Suyudi Ario Seto. Keduanya kini resmi menyandang tiga bintang di pundak.(*)

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *