Pengangguran di Indonesia Tertinggi di Asia, Pemerintah Galakkan Magang Nasional Bergaji UMP

  • Bagikan

KATARAKJAT.COM, JAKARTA — Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto menyorot persoalan angka pengangguran di Indonesia.

Dikabarkan angka pengangguran di Indonesia disebut mengalami peningkatan yang signifikan.
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Gigin menyebut ini sebagai salah satu fenomena lama.
Dan untuk saat ini keadaannya semakin memburuk di tengah suara-suara Pemerintah yang katanya ingin memerangi pengangguran.

“Fenomena lama yang terus memburuk di tengah gembar-gembor pemerintah memerangi pengangguran,” tulisnya dikutip Kamis (9/10/2025).

Sebelumnya, Lembaga keuangangan global Morgan Stanley melaporkan angka pengangguran muda di Indonesia tertinggi di Asia pada tahun 2025 ini.

Laporan terbaru Morgan Stanley mengungkapkan tingkat pengangguran muda di Asia meningkat tajam dan menjadi tantangan serius bagi sejumlah negara besar seperti China, India, dan Indonesia.

Dalam laporan bertajuk Asia Faces Rising Youth Unemployment Challenge, lembaga keuangan global itu mencatat tingkat pengangguran usia 15–24 tahun di Indonesia mencapai 17,3%, salah satu yang tertinggi di kawasan.

Menurut Morgan Stanley, pengangguran muda di Asia kini 2–3 kali lebih tinggi dibanding tingkat pengangguran umum yang berkisar 2–7%.

“Dengan tingkat pengangguran pemuda sebesar 17,3%, Indonesia memiliki tingkat pengangguran pemuda yang sangat tinggi dibandingkan dengan ekonomi Asia lainnya,” tulis Morgan Stanley dalam laporannya, Selasa (7/10/2025).

Dalam laporan ini disebutkan juga beberapa hal yang jadi penyebabnya seperti perlambatan ekonomi, ketidakpastian investasi.

Serta adanya dampak jangka menengah dari otomasi dan kecerdasan buatan (AI) yang mengancam penciptaan lapangan kerja baru.

Magang Nasional
Di satu sisi, pemerintah mengeluarkan program magang bagi lulusan perguruan tinggi, di mana ini bertujuan untuk mengenalkan mereka pada dunia kerja hingga meningkatkan kompetensi sesuai bidang yang digeluti.

Untuk tahap awal pemerintah membidik 20.000 orang dan akan terus ditambah sebanyak 80.000 orang sehingga pada tahun 2026 total peserta magang diharapkan tembus 100.000 orang.

Program ini bakal berlangsung selama enam bulan yang di mulai pada 15 Oktober 2025 hingga 15 April 2026. Para peserta nantinya bakal dibekali uang saku setara Upah Minimum Provinsi (UMP) di masing-masing wilayah.

Namun, program ini dinilai tak bisa menjawab persoalan lapangan kerja hingga pengangguran di tanah air.
Ketua Komite Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Subchan Gatot menjelaskan masalah pengangguran hanya bisa diselesaikan dengan hadirnya lapangan kerja. Sementara adanya lapangan kerja dapat tersedia jika industri tumbuh.

“Pekerjaan ada kalau industri tumbuh, industri tumbuh jika ada investasi, investasi datang kalau kita kompetitif, kita kompetitif kalau regulasi dan pelaksanaannya baik menurut investor,” ujarnya, Senin (6/10).

Namun demikian, Subchan berpandangan, melihat dari animo perusahaan yang turut serta dalam mendaftar pada program tersebut, dinilai ini adalah langkah positif dan baik ke depan.

“Saya berharap program ini dapat memenuhi ekspektasi pemagang, pengusaha dan tentunya pemerintah dalam menciptakan kesempatan kerja bagi lulusan perguruan tinggi dalam meningkatkan skill dan experience,” katanya.

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menilai, ini adalah program yang baik dalam membantu lulusan baru dari perguruan tinggi bersiap memasuki dunia kerja. Hanya saja, program tersebut tak bisa menjawab persoalan pengangguran di Indonesia.

“Target program ini sangat spesifik dan dari sisi jumlah juga tidak cukup masif. Dalam konteks ini, program magang ini tidak bisa diharapkan untuk menjadi solusi bagi permasalahan lapangan kerja dan pengangguran di Indonesia,” jelasnya.

Meski begitu, Wijayanto menuturkan, bila program ini dinilai sukses keberlanjutannya harus terus dilakukan secara berkesinambungan, dan kemungkinan untuk diperluas.(*)

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *