Wisuda Periode II UIN Palopo Kukuhkan 975 Sarjana dan Magister

  • Bagikan

KATARAKJAT.COM, PALOPO – Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo mengukuhkan 975 sarjana dan magister pada Wisuda Periode II Tahun 2025 yang digelar di Auditorium Phinisi selama tiga hari berturut-turut, 20–22 Oktober 2025.

Adapun Acara wisuda digelar selama tiga sesi, masing-masing diikuti 325 peserta. Sesi pertama sebanyak 325 wisudawan, dimana 23 wisudawan magister, 134 dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), 98 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), serta Fakultas Syariah dan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUAD) masing-masing 27 dan 43 orang.

Sementara itu, jalannya acara, Sidang Senat Terbuka dibuka pukul 09.11 Wita, diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa bersama. Kemudian dilakukan pembacaan Surat Keputusan Rektor Nomor 375 Tahun 2025 oleh Wakil Rektor I, Dr munir Yusuf tentang pelaksanaan wisuda periode II tahun 2025.

Menyampaikan pesan Al Jamiah, Rektor UIN Palopo, Dr Abbas Langaji, MA memberi beberapa nasihat kepada alumni yang dikukuhkan. Untuk bisa survive dan mampu lebih bernilai di masyarakat nantinya.

Dikatakannya, puncak dari ilmu pengetahuan adalah adab. Tidak ada artinya ilmu dan gelar akademik jika tidak disertai adab, karena seseorang dikenang itu karena akhlaknya.

“Anak-anakku sekalian, ilmu sudah kalian pegang, dan ijazah adalah jaminan bahwa kalian layak menyandang kualifikasi itu. Tetapi puncak dari ilmu pengetahuan adalah adab. Ketika etika dan adab tidak ada dalam diri, maka tunggu momen kebinasaannya,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu pula, Rektor membawa sebotol air mineral sebagai perumpamaan nilai diri seseorang.” Sengaja saya membawa ini dari tempat duduk saya,” ujarya sembari menunjukkan sebotol air.

Sebotol air minum itu, kata dia, barangnya tetap sama, tapi tergantung tempatnya dimana. Di mini market atau di pinggir jalan, air minum ini, seharga Rp4 ribu. Akan tetapi ketika berada di pesawat, air ini bisa seharga Rp35 ribu, bahkan lebih.

“Bahkan saya pernah bersama enam orang pada suatu tempat, harganya Rp99.900 per botolnya, barangnya sama, tapi nilainya berbeda tergantung di mana ia berada,” sebut alumni 1998 UIN Palopo ini.

Nah begitupun Ananda sekalian, nilai Anda ke depan ditentukan seberapa jauh bisa menunjukkan jati diri. Seberapa jauh dan seberapa cerdas Ananda menentukan tempat dimana berada, menunjukkan pada orang-orang, inilah Saya.

“Kita berharap seperti air kemasan yang sama tapi memiliki nilai jual selangit, bukan seperti air kemasan yang gampang didapatkan di pinggiran jalan,” ungkapnya.

Ketua Dewan Mahasiswa tahun 1997 STAIN Palopo (Baca:UIN) ini juga menuturkan kisah tentang perjuangan dan dinamika kehidupan mahasiswa. Boleh jadi ada yang hampir DO, ada yang diantar dengan air mata. Seperti pencinta alam yang mendaki gunung, kakinya teriris, sepatunya sobek, tapi hanya mereka yang melalui proses itulah yang menikmati keindahan puncak.

Sementara mereka yang tidak melewati proses, tidak menikmati keindahan perjalanan pendakian gunung. Begitupun mereka yang tidak melewati proses penyelesaian studi, padahal itu penting sebagai bekal ketika nantinya kembali ke masyarakat.

Rektor pun menceritakan kisah inspiratif tentang seorang anak yang dijuluki La Bolong, yang dianggap “blo’on” namun sebenarnya cerdas menempatkan diri. Setiap hari ia diberi uang Rp2 ribu oleh banyak orang.

Suatu hari seorang profesor yang penasaran apakah si Bolong ini anak normal atau memang Blo’on. Ia lalu menawarkan uang Rp100 ribu, Rp50 ribu, namun dia diam, tapi ketika ditawari Rp2 ribu, si Bolong ini tersenyum.
“Maka si Prof ini sampai pada kesimpulan, si Bolong ini, memang Blo’on, kemudian berlalu meninggalkannya,” sebut Rektor Abbas.

Kemudian, datanglah seeseorang yang sedari tadi menyaksikan. Ketika ditanya alasannya, dia menjawab, “Kalau saya terima Rp100 ribu, tamatlah riwayat saya sebagai peminta-minta Rp2 ribu, orang-orang tidak akan memberi lagi karena saya dianggap pintar.

Dengan begitu, setiap hari ia tetap bisa mendapat ratusan lembar Rp2 ribu. “Saya tidak berharap mahasiswa saya seperti La Bolong, tapi saya berharap para alumni sekalian, itu mampu menempatkan diri dan membawa diri di tempat yang memberikan nilai tertinggi,” nasihat Rektor di hadapan 325 wisudawan sarjana dan magister periode II sesi I tahun 2025.

Menutup pesannya, Wija to Libukang ini menyampaikan permohonan maaf kepada para orang tua. “Kami mohon maaf jika selama ini ada kekurangan dalam mendidik anak-anak Bapak dan Ibu masih banyak kekurangan. Mungkin kualitasnya belum seperti yang diharapkan, tapi kami yakin mereka kini jauh lebih hebat dari sebelumnya,” tutupnya.

Untuk diketahui, adapun wisudawan terbaik sarjana dan magister dibacakan Plt. Kabiro UIN Palopo, Saeful, S.Ag., M.Pd.I. Untuk Tingkat universitas program magister diraih oleh Asti, S.Sos., M.Sos, IPK 4,00 masa studi 1 tahun 10 bulan 28 hari, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam) sementara tingkat sarjana diraih Aswati Bumi Alam, S.Pd. dengan IPK 3,88, masa studi 3 tahun 8 bulan asal Prodi Manajemen Pendidikan Islam.(*)

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *