KATARAKJAT.COM, MAKASSAR — Pemerintah Kota Palopo kembali mencatat prestasi membanggakan di tingkat provinsi.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menganugerahkan Piagam Penghargaan Nomor: 1651/X/Tahun 2025 kepada Pemerintah Kota Palopo atas pencapaiannya sebagai peringkat terbaik kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan dalam capaian kinerja program daerah.
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan kinerja pemerintah kota dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pencapaian indikator pembangunan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menilai Palopo berhasil menunjukkan konsistensi dalam pelaksanaan program prioritas, termasuk bidang kesehatan masyarakat.
Di balik torehan prestasi itu, Palopo masih menghadapi tantangan serius di sektor kesehatan, khususnya penanggulangan Tuberkulosis (TBC).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palopo, hingga Agustus 2025 tercatat 641 kasus TBC yang terlapor di seluruh wilayah kota.
Angka ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, di mana pada 2022 tercatat 497 kasus yang tersebar di 12 puskesmas dan tiga rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Irsan Anugrah SKM MM, mengakui bahwa meski capaian penghargaan menjadi bukti keberhasilan program daerah, penanganan TBC masih menjadi pekerjaan besar yang membutuhkan kolaborasi semua pihak.
“Kami bersyukur atas penghargaan yang diberikan oleh Gubernur Sulsel. Ini menunjukkan kinerja Pemkot Palopo dinilai baik,” ujar dr. Irsan saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan, Ahad (19/10/2025).
“Namun di sisi lain, kami tidak menutup mata bahwa kasus TBC masih cukup tinggi. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk bekerja lebih keras,” sambungnya.
Menurutnya, peningkatan jumlah kasus bukan semata-mata menandakan situasi memburuk, melainkan juga hasil dari peningkatan deteksi dini dan pelacakan aktif kasus TBC yang dilakukan di lapangan.
Dinas Kesehatan Palopo bersama puskesmas dan kader kesehatan kini gencar melakukan pemeriksaan langsung ke masyarakat melalui program Active Case Finding.
“Semakin banyak kasus yang ditemukan, artinya sistem pelacakan kita bekerja. Ini penting agar pengobatan bisa segera dilakukan dan rantai penularan diputus,” tambahnya.
Irsan menjelaskan, TBC masih menjadi penyakit menular dengan beban tinggi di Palopo, terutama di kawasan padat penduduk.
Oleh karena itu, pemerintah kota terus memperkuat edukasi masyarakat, memperluas akses layanan pengobatan gratis, serta mengajak warga untuk tidak ragu memeriksakan diri bila mengalami gejala batuk lebih dari dua minggu.
“Kami juga sudah memperluas layanan TBC digital, memperkuat sistem pemantauan pasien, dan mendorong keterlibatan masyarakat melalui kader kesehatan. Harapan kami, angka kasus aktif bisa turun signifikan dalam dua tahun ke depan,” kata Irsan.
Dengan penghargaan dari Gubernur Sulsel ini, Pemkot Palopo berkomitmen menjadikan momentum tersebut sebagai dorongan untuk memperkuat tata kelola pemerintahan di semua sektor, termasuk kesehatan.
Pemerintah berharap, keberhasilan kinerja tidak hanya tercermin dalam penghargaan, tetapi juga dalam menurunnya angka penyakit menular dan meningkatnya kualitas hidup masyarakat.
“Prestasi ini adalah tanggung jawab. Penghargaan tidak boleh membuat kita puas diri, justru harus jadi semangat baru agar pelayanan publik dan kesehatan masyarakat Palopo semakin baik,” pungkas Kadis Kesehatan Palopo.
Kadis juga mengapresiasi jajaran Puskesmas Palopo atas pencapaian ini.(*)